DEPOK - Universitas Indonesia (UI) tahun ini kembali melakukan seleksi calon mahasiswanya melalui jalur Seleksi Masuk Universitas Indonesia (Simak UI).
Ketua Panitia Pelaksana Simak UI Emil Budiyanto mengatakan, seleksi masuk tersebut akan dilaksanakan di 46 Kota di Indonesia serta satu kota di luar negeri, yakni di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia.
“Tahun ini akan ada sekitar 11 panlok baru, antara lain di Medan, Sukabumi, Ternati Sorong dan Denpasar, untuk menyelenggarakan Simak UI,” kata Emil seusai acara Lokakarya Pembekalan Panitia Lokal Simak UI di Balaisidang Universitas Indonesia (UI), Depok, kemarin. Emil mengungkapkan, pada pelaksanaan Simak I tahun lalu, kata Emil, pihaknya hanya menunjuk 32 panlok yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Menurut Emil, penambahan tersebut dimaksudkan agar dapat menjangkau kawasan terpencil terutama di bagian Timur Indonesia. “Sehingga dapat meminimalkan adanya calon mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian masuk UI,” imbuhnya. Pelaksanaan Simak tahun ini akan digelar pada 11 April mendatang. Sementara masa pendaftarannya akan dimulai 28 Januari hingga 26 Maret. Dijelaskan dia, untuk tahun ini kuota mahasiswa yang akan diterima dari jalur Simak sebesar 55 persen dari total calon mahasiswa baru atau sekitar 2.200 mahasiswa dari total 4.500 mahasiswa.
“Pendaftaran dilakukan secara onlinedi www.penerimaan.ac.ui.id sehingga siapa pun dapat mengakses,” jelas Emil. Tidak seperti tahun sebelumnya, kata Emil, pada Simak tahun ini calon mahasiswa dapat memilih hingga delapan program studi sekaligus. Sementara pada tahun lalu, setiap calon mahasiswa hanya boleh memilih enam program studi saja. Selain itu, tahun ini calon mahasiswa juga dapat memilih program studi sesuai pilihan.
“Kalau tahun lalu yang boleh dipilih mahasiswa harus S-1 reguler dulu, baru D-3, sekarang mereka boleh memilih sesuai minat. Tiap calon mahasiswa dapat mendaftar hingga delapan pilihan. Mereka juga boleh memilih program secara selang-seling. Artinya, mereka boleh memilih program sarjana ataupun diploma,” papar Emil.
Di tempat yang sama, Rektor UI Gumilar R Soemantri mengatakan, penempatan Kuala Lumpur karena banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di Malaysia.
Selain Malaysia, menurut Gumilar, UI belum merencanakan untuk melaksanakan proses seleksi. “Saya pernah ke Sarawak, disana dari enam juta penduduknya, lima juta di antaranya adalah orang Indonesia,” ungkap Gumilar.
Sementara mengenai dibukanya panitia seleksi lokal di kotakota kecil,menurut Gumilar, hal itu agar dapat dijangkau warga Indonesia di wilayah terpencil sekalipun. Langkah ini dilakukan untuk mempemudah akses bagi calon mahasiswa yang hendak mengenyam pendidikan di UI. “Jangan sampai bibit-bibit potensial yang ada di wilayah terpencil tidak dapat ikut seleksi hanya karena alasan jarak yang jauh. Kami menghindari hal-hal semacam itu,” tandas Gumilar. (a fajrihidayat/Koran SI)(//rhs)
Populer Post
-
BANDUNG - Persib Bandung berhasil bangkit dari hasil mengecewakan ketika ditahan Persija Jakarta, akhir pekan lalu. Menjamu PSPS Pekanbaru...
-
ini adalah Kutipan dari website resmi eudemons online indonesia Kepada semua Eudemers, Dengan sangat berat hati kami mengumumkan, keputusan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar